Kamis, 05 Agustus 2021

LOMBA BACA PUISI NASIONAL



Ramaikan lomba baca puisi nasional untuk kategori umum dan pelajar se-Aceh berhadiah total Rp45 juta yang digelar di 12 - 14 April 2019 di Gedung ACC Uteunkot, Lhokseumawe. Pendaftaran dibuka sampai 10 April mendatang di Kampus Bukit Indah Lhokseumawe.

Acara lomba baca puisi nasional ini adalah kali kedua dilaksanakan UKM Seni Budaya Meurah Silue Unimal setelah pada tahun 2015 lalu yang diadakan se-Aceh untuk dua kategori.

Intan Mutia sebagai ketua pelaksana menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini agar bisa menjadi wadah dalam hal menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kecintaan para pembaca puisi muda dalam upaya memasyarakatkan puisi kepada kalangan yang lebih luas.

Ketua UKM Seni Budaya Meurah Silue, Samiaji Bancin, mengharapkan kegiatan lomba tersebut  berdampak positif terhadap peserta dan para pencinta seni pada khususnya. "Kita harapkan, acara ini diminati secara luas," kata Samiaji Bancin, Sabtu (16/3/2019). 

Lomba baca puisi bertema "Melalui Sastra Kita Tingkatkan Prestasi, Kreativitas di Era Globalisasi dan Jalin Silaturrahmi" menghadirkan dewan juri bertaraf nasional yaitu Fikar W Eda, Mustika Permana, dan M Raudah Jambak.



PADA acara pembukaan lomba baca puisi tingkat nasional yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) Seni – Budaya Universitas Malikussaleh, Jumat (12/4/2019), sang rektor Dr Herman Fithra ikut membacakan puisi.

Puisi yang dibacakan bertemakan tentang masa depan Aceh, yang diproyeksikan melihat situasi Aceh saat ini ketika mahasiswa Aceh melakukan aksi penolakan tambang yang bisa merusak lingkungan lestari.

Bacaan puisi itu turut disaksikan oleh tiga juri, Fikar W. Eda, Mustika Permana, dan M. Raudah Jambak untuk kegiatan yang diikuti mahasiswa mulai dari Sumatera, Jawa, dan Indonesia Timur. Peserta yang terjauh hadir dari Maluku. 

Kegiatan ini, menurut pembina UKM Seni-Budaya, Hadi Iskandar, merupakan even yang tertunda yang seharusnya dilaksanakan pada 2018. Pelaksanaan pada tahun ini yang ditingkatkan menjadi tingkat nasional akan dilaksanakan secara berkala (annual event), sehingga bisa meningkatkan grade kegiatan kemahasiswaan di tingkat universitas.

Puisi yang dibacakan Herman Fithra ikut disaksikan ratusan mahasiswa termasuk mahasiswa peserta dari luar Unimal, Sekda Aceh Utara, Abdul Aziz dan tamu undangan lainnya.

Meskipun  bukan seorang penyair profesional, pembacaan puisi dari rektor ikut mendapatkan aplaus meriah dari peserta. Penjiwaan dalam dan artikulasi terdengar jelas bak seorang penyair profesional.

Semoga even seni  - budaya yang makin marak dilaksanakan di Unimal akan menjadikan kampus lebih berwarna dan pengelolaan kampus semakin tajam dengan nuansa estetika.



Dalam upaya mengairahkan kecintaan terhadap seni puisi di tanah air, UKM Seni Budaya Meurah Silu Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengelar lomba baca puisi nasional piala Malikussaleh yang digelar selama dua hari, yakni 12-14 April.

Kegiatan perlombaan yang seluruhnya dilakukan di gedung ACC Gor Unimal tersebut, menghadirkan tiga juri nasional yakni  Fikar W. Eda, Seniman Nasional M. Raudah Jambak dan Mustika Permana (pekerja seni).

Sementara mengenai peserta bukan hanya saja berasal dari provinsi yang ada di Pulau Sumatera, tapi juga dari Ambon, Sulawesi Selatan, Jakarta dan sejumlah daerah lain di Indonesia, kata Ketua Pelaksana Lomba Baca Puisi Nasional Intan Mutia di Lhokseumawe, Jumat.

Dalam lomba baca puisi yang bertemakan "Melalui Sastra Kita Tingkatkan Prestasi, Kreativitas di Era Globalisasi dan Jalin Silaturrahmi" tersebut, dibagi kedalam dua katogeri., yakni peserta umum dan  pelajar. Untuk peserta umum jumlahnya mencapai 130 orang dan pelajar sebanyak 45 orang. Sementara itu, total hadiah yang disediakan dalam ajang seni tersebut sebesar Rp45 juta, jelas Intan.

Dia menjelaskan, tujuan digelarnya perlombaan baca puisi tingkat nasional tersebut adalah untuk menumbuhkembangkan kecintaan generasi muda terhadap puisi dan sastra lainnya. Selai itu juga sebagai ajang silaturahmi antar seniman ditanah air.

“ Melalui kegiatan ini bisa menjadi wadah dalam hal menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kecintaan para pembaca puisi muda dalam upaya memasyarakatkan puisi kepada kalangan yang lebih luas,” katanya lagi.

Sementara itu, penutupan akan dilakukan pada minggu malam sekaligus pembagian hadiah bagi peserta yang keluar sebagai juara dari dua katogeri yang diperlombakan tersebut.


LPIR SISWA SMP PANCA BUDI MEDAN

 


IKRAMA, SISWI SMP PANCA BUDI MERAIH PRESTASI DALAM LOMBA PUISI PERJUANGAN



Ikrama Zani Fitri, siswi  SMP Panca Budi meraih prestasi dalam Lomba Baca Puisi Perjuangan antar sekolah SMP Se-SUMUT dengan meraih juara 2  yang diselenggarakan oleh Museum Perkebunan Indonesia, Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada, Persaudaraan Arek-Arek Suroboyo, Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara dan Yayasan Surya Kebenaran International. Lomba tersebut diadakan pada hari Jumat, (9/11/2018).           

           Dalam lomba baca puisi perjuangan ini SMP Panca Budi mengirimkan anak didiknya sebanyak 6 siswa-siswi yaitu Natasya Ayu Anggreini, Septian Pratama, Ikrama Zani Fitri, Zahra Nurul Amanda, Febry Rama Suci dan Ade Wulandari. Para pelajar SMP Panca Budi tersebut dibimbing oleh guru pembimbing Tina Aprida Marpaung, S.Pd., serta dukungan dari wali kelas, Muri Alamsyah, S.Pd.

            Prestasi yang diraih ini tidak terlepas dari pembinaan selama ini dalam meningkatkan kemampuan para siswa dalam memahami bahasa Indonesia secara luas terutama dalam bidang puisi dan kemampuan dalam mengekspresikannya. Terkhusus dalam lomba baca puisi bertema perjuangan ini para anak didik yang ikut lomba menghayati betul tema yang digagas dalam lomba ini yaitu “Gebyar Kebangsaan Di Sumatera Utara”.



            Kepala Sekolah SMP Panca Budi, Hernawan Syahputra Lubis, MA mengatakan,”Pihak sekolah sangat mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh Ikrama Zani Fitri, kami di pihak managemen sekolah sangat mendukung setiap bakat dan minat para siswa untuk bisa berprestasi di bidang akademik maupun non akademik, mudah-mudahan melalui prestasi yang diraihnya dapat menginspirasi para siswa lainnya untuk juga berprestasi dan memiliki semangat juang untuk maju dan berkembang.”

            Setiap prestasi harus disyukuri dengan terus meningkatkan kemampuan diri dengan belajar sebaik mungkin disertai peningkatan akhlak yang baik. Semoga terus berprestasi di lomba-lomba selanjutnya.

(Ahmad Parmonangan)

PELAJAR SMP PANCA BUDI MERAIH PRESTASI DALAM LOMBA BACA PUISI SE-SUMUT



PELAJAR SMP PANCA BUDI MERAIH PRESTASI DALAM LOMBA BACA PUISI SE SUMUT

Pelajar SMP Panca Budi kembali meraih prestasi dalam Lomba Baca Puisi Se-SUMUT yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata UPTD Museum Negeri Sumatera Utara pada tanggal 7 – 8 Agustus 2018.
Adapun siswa berprestasi tersebut adalah Natasya Ayu Anggraeni, siswi kelas 7 Reguler 1 berhasil meraih Juara 2, Septian Pratama, siswa kelas 7 Reguler 1 berhasil meraih juara 3, Zahra Nurul Amanda, siswi kelas 9 Reguler 2 berhasil meraih juara Berbakat 1.
Para pelajar SMP Panca Budi ini dibimbing oleh guru pembimbing Tina Aprida Marpaung, S.Pd.
Prestasi yang diraih ini tidak terlepas dari pembinaan selama ini dalam meningkatkan kemampuan para siswa dalam memahami bahasa Indonesia secara luas terutama dalam bidang puisi dan kemampuan dalam mengekspresikannya.
Menanggapi prestasi yang diraih oleh para anak didik SMP Panca Budi tersebut, Kepala Sekolah SMP Panca Budi, Hernawan Syahputra, Lubis, MA mengatakan,”Pihak sekolah sangat mengapresiasi atas prestasi para pelajar tersebut, kami di pihak managemen sekolah sangat mendukung setiap bakat dan minat para siswa untuk bisa berprestasi di bidang akademik maupun non akademik, mudah-mudahan melalui prestasi yang mereka raih ini dapat menginspirasi para siswa lainnya untuk juga berprestasi dan memiliki semangat juang untuk maju dan berkembang.”
Sekali lagi selamat dan sukses untuk prestasi yang diraih, teruslah belajar dengan sebaik mungkin, rajinlah berlatih dan teruslah asah kemampuan untuk meraih prestasi di lomba-lomba selanjutnya, jaga perilaku dan ikuti kata guru dan orang tua agar setiap sukses dapat bermakna. Ingatlah, prestasi yang diraih hari ini akan menjadi inspirasi guna menorehkan prestasi-prestasi selanjutnya.
(Ahmad Parmonangan)
Jangan lupa follow medsos Perguruan Panca Budi Medan
Instagram : perguruan_pancabudi
Twitter : @perguruanpadi

SMP Panca Budi Medan



SMP Panca Budi berdiri sejak tahun 1967, berlokasi di Gedung E Kompleks Yayasan Panca Budi Medan. Pada awalnya jumlah kelas yang dimiliki masih relatif kecil dan sedikit, namun saat ini SMP Panca Budi telah memiliki rombongan belajar yang lebih besar dan banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dalam usianya yang semakin dewasa, SMP Panca Budi telah mengalami berbagai perubahan termasuk perubahan status akreditasi sekolah dengan nilai 94 peringkat A. Perubahan dan perbaikan menuju penyempurnaan terus menerus dilakukan, baik itu perubahan dan pengembangan kurikulum serta pengimplementasiannya, penciptayaan budaya sekolah, hingga pengembangan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Kesemuanya merupakan upaya pemanfaatan peluang dan tantangan yang diberikan oleh pemerintah kepada SMP Panca Budi sebagai perwujudan Manajemen Berbasis Sekolah yang telah dilakukan dengan segala dinamika organisasi yang terjadi.

 

Visi:IMG_5054ok

Terwujudnya SMP yang Unggul dalam Prestasi, Mandiri, Terampil, Beriman, Bertaqwa, Berkarakter dan Berwawasan Global (ASEAN) Tahun 2022.

 

MISI :

  1. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan peserta didik yang berprestasi pada tingkat regional, nasional maupun internasional.
  2. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.
  3. Menanamkan Keimanan dan Ketakwaan peserta didik melalui pengamalan ajaran agama.
  4. Mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang  berkarakter dan tanggap terhadap lingkungan yang berwawasan global.
  5. Menciptakan budaya dan lingkungan yang bersih, asri, nyaman, serta hemat energi.
  6. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, dan lembaga lain yang terkait.

 

Kurikulum

  • Kurikulum NasionalIMG_0843
  • Kurikulum Sekolah
  • Muatan Lokal

Ekstrakurikuler

  • Sepak Bola
  • Pramuka
  • Melukis
  • Vokal
  • Musik
  • Tari
  • Karate
  • Badminton
  • PMRIMG_5032ok
  • English Club
  • Jurnalistik
  • Sains Project
  • Puisi dan Teater
  • Mengaji

Program Unggulan

  • International Academic Competition
  • International Scout Camp
  • Study Tour ASEAN
  • Studi WisataPerjusa Pramuka eskul SMP Panca Budi Medan 2019. (1)
  • Pramuka
  • Sukses Olimpiade
  • Gebyar Anak Soleh
  • Bimbingan Belajar
  • Tematik Al-Quran & Qiraatul Quran
  • English Club
  • Klub Musik
  • Klub Puisi dan Teater

Fasilitas

Ruang  belajar dilengkapi dengan Audio Visual, LCD, AC, dan CCTV

  • Perpustakaan5.Ujian Berbasis Online 1
  • Klinik Kesehatan
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium IPA dan Bahasa
  • Lapangan Sepak Bola
  • Lapangan Basket
  • Lapangan Badminton
  • Masjid dan Musolla
  • Kantin
  • Studio Musik

Struktur Sekolah

Kepala Sekolah          : Hernawan Syahputra Lubis, MAPorakel SMP 2019 (6)

WKS Bid. Kurikulum  : Susanti, SH

WKS Bid. Kesiswaan : Ijtihadiyah, S.Pd

Pegawai Kurikulum   : Afri Yuwandi Nasution, ST

Pegawai Kesiswaan   : M. Syawal Harahap, SE

Pegawai Dapodik      : Nazaruddin Manik

GMP PAI & Tahfiz      : Daud Kilau, S.PdI

                                        : Selamat Riadi, S.HIIMG-20200116-WA0044

                                       : M. Angkut Putra, S.PdI

GMP PKn                     : Rahmah El Yunusiyah, M.Pd

GMP B. Indonesia      : Siti Nurbaya, S. Pd

                                       : Tina Aprida Marpaung, S.Pd

                                       : Wenny Anggraeni, M.Pd

                                      : Eka Kurnia Putri, S.Pd

GMP B. Inggris          : Riati, S.Pd

& Conversation          : Fitri Ayu, M.Hum

                                      : Tria Surya Rizqi, S.Pd

                                      : Mutiara Zein, S.Pd

GMP Matematika      : Endang Sapriyani, S.Pd

                                      : Elvi Zahara, S.Pd

                                      : Sheila Khairuna Pulungan, S.Pd

                                      : Yuzad, Drs

GMP IPA                    : Ida Eriyani, S.PdI

                                     : Rahmayani Rangkuti, M.Pd

                                     : Yusnanidar Purba, S.Pd

GMP IPS                    : Muri Alamsyah, S.Pd

GMP SBK                   : Oliveti Jurnalia, S.Pd

                                     : Yusdithira Rifqhy Hikmawan Siregar, S.Sn

                                     : Dian Astuti, S.Pd

GMP Penjaskes         : Ismayardi, S.Pd

                                     : Eka Puji Lestari, S.Pd

GMP TIK                   : Wulandari, S.Kom

RAUDAH JAMBAK DAN GERAKAN SENIMAN MASUK SEKOLAH DI SD PANCA BUDI MEDAN

 


GERAKAN SENIMAN MASUK SEKOLAH DI SD PANCA BUDI MEDAN


Seni dan budaya merupakan hal yang penting dalam membentuk karakter siswa disamping pemahaman pelajaran lainnya, melalui seni kepekaan jiwa mereka dapat ditimbulkan dalam memandang kehidupan. Berkaca pentingnya seni bagi para siswa tersebut maka SD Panca Budi menggelar Gerakan Seniman Masuk Sekolah yang dilaksanakan pada hari Jumat, (22/12) di halaman depan Gedung E Kampus Panca Budi.

            Hadir dalam kegiatan ini Kasie Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Medan, Hamzah Harahap, S.Pd, Ka. UPT Medan Sunggal, Sadariah, SH, MM, Koordinator Perguruan Panca Budi, Abdullah Syafi’i, Kabid. I Gupab, Darron Hasibuan, S.Pd, Kepala Sekolah SD Panca Budi, Ronny Irwanto, S.S., seniman dan budayawan, M. Raudah Jambak beserta tamu undangan lainnya.

            Dalam sambutannya Kasie Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Medan, Hamzah Harahap, S.Pd, sangat mengapresiasi kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah yang dilaksanakan di SD Panca Budi kali ini mengingat pentingnya seni dalam membentuk karakter para siswa, agar kegiatan seni ini dapat berlanjut terus maka pihak sekolah dapat menggagas perkembangan seni di sekolah melalui komite sekolah, kegiatan eskul, setiap orang memiliki potensi seni untuk ditampilkan terutama juga potensi seni budaya daerah, guru harus memiliki kepribadian seni, Dinas Pendidikan Kota Medan berterima kasih dengan terselenggaranya kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini secara baik sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di kota Medan secara keseluruhan.

Koordinator Gupab dalam sambutannya menyampaikan pihak Perguruan Panca Budi sangat mengapresiasi kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini karena kegiatan ini dapat meningkatkan potensi anak didik, karena melalui seni dapat menyeimbangkan potensi otak kiri dan kanan siswa sehingga dapat mengembangkan rasa dan kepekaan jiwa siswa terhadap kehidupan.

Acara gerakan seniman masuk sekolah diisi dengan penampilan seni kreasi siswa SD Panca Budi berupa seni tari, telling story, nyanyian, serta pertunjukan puncak seni drama bertajuk “Menebar Kebaikan”. Melalui aksi drama yang ditampilkan oleh para pelajar SD Panca Budi di atas panggung dapat menghibur para penonton sehingga penampilan mereka mendapat aplaus tersendiri .

Penampilan apik para siswa di atas panggung tersebut tidak terlepas dari bimbingan dan sentuhan dua orang seniman yang turut membina para siswa di SD Panca Budi yaitu Budayawan, M. Raudah Jambak dan Nur Hilmi Daulay.

Di akhir acara seluruh kru yang terlibat di acara beserta tamu undangan turut berfoto bersama. Melalui penampilan para siswa di kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah tersebut, potensi seni dan kreatifitas para siswa dapat terkreasikan menjadi sebuah karya.

(Ahmad Parmonangan)

Selamat, Berikut Nama-nama Penyair yang Lolos Jazirah 8 FSIGB 2021

Sudah hampir dua minggu lebih dari tanggal deadline penerimaan naskah puisi untuk Jazirah 8 dan 9 Festival Sastra Internasional Gunung Bintang (FSIGB) tahun 2021. Akhirnya pengumuman nama-nama penyair yang lolos puisinya oleh dewan penilai untuk buku Jazirah 8.
Sebelumnya panitia mengumumkan syarat dan ketentuan untuk Jazirah 8 dan 9 pada perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) tahun 2021, diantaranya bahwa puisi harus karya terbaru dan asli karya sendiri, bukan saduran dan atau jiplakan dari karya orang lain, selain itu puisi harus dan wajib mengandung tema "Ombak, Camar, dan Kerinduan". Sedangkan untuk Jazirah 9 hanya untuk peserta FSIGB pada tahun sebelumnya, dengan tema puisi bebas.




Dewan kurator yang terhormat, saya sungguh berterima kasih dan mengapresiasi sekali dengan kinerja dewan kurator semua terutama Datok Rida K Liamsi, karena begitu sangat melelahkan sekali untuk menilai sebuah puisi yang baik, sesuai dengan ketentuan unsur-unsur sebuah puisi, juga harus menimbang relevansi antara isi puisi dengan tema yang dimaksud. Bagaimana pun proses kurasi ini sangat ketat sekali, dari 446 Penyair yang mengirim puisi, kini hanya tersisih menjadi 264 Penyair dengan puisi yang beragam.   

PENGUMUMAN NAMA-NAMA PENYAIR LOLOS KURASI JAZIRAH DELAPAN

Dikutip dari informasi panitia yang disebar pada Whats App Group (WAG) "Ruang Sastra, JAZIRAH SASTRA, Jazirah Lima, dan Hari Puisi Indonesia" yang saya ikuti, pengumuman nama-nama penyair yang lolos seleksi masuk ke dalam Buku Jazirah 8 (Delapan) FSIGB 2021 secara resmi sudah disampaikan. 
"Ass. dear All, apa kabar ? Semoga sehat semua. Setelah sekitar 20 hari melakukan seleksi, akhirnya inilah nama penyair yang lolos dan puisi tang dipilih untuk buku antologi puisi Jazirah Delapan, dalam rangka FSIGB 2021.  Jika ada nama yg masih salah dan tempat asal yg masih salah, harap di wa kembali ya. Terimakasih. Salam sehat selalu. Tim kurasi. Ketua : Rida K Liamsi."

 

Datar nama penyair yang lolos kurasi Jazirah Delapan
      
 1. A. Aris Abeba (Riau)
Judul puisi:
--- Ombak Gansal

2. A Machyoedin Hamamsoeri (Banten)
Judul puisi:
--- Seribu Rindu

3. A. Kusairi (Kalsel)
Judul puisi:
--- Elegi Rindu; Kutitipkan pada Waktu

 4. Abd Kadir Ibrahim  (Kepri)
Judul puisi:
--- Camar dan Ombak Denyarkan Kerinduan

 5. Abd Malik (Kepri)
Judul puisi:
--- Bertemu Ajmal dan Ablah

6. AB. Razak Hussen (Malaysia)
Judul puisi:
--- Melamar Camar

 7. Abd Wachid Bs (Jatim)
Judul puisi:
--- Metafora

8. Acep Syahril (Banten) 
Judul puisi:
--- Lautmu Lautku

9. Ace Sumanta (Jabar)
Judul puisi:
--- Lirik Pulau Segantang Lada

10. Acep Zamzam Nor (Jabar)
Judul puisi:
--- Bukit Santo Paulus

11. Achiar  M Permana (Jateng)
Judul puisi:
--- Masih Kaukutukikah Hujan

12. Ade Novi (Jakarta)
Judul puisi:
--- Cinta dan Rindu Laut

 13. Adenar Dirham (DIY)
Judul puisi:
--- Kabut Pagi Beranjak Turun di Tanah Penyengat

14. Adhiet’s Ritonga (Kepri)
Judul puisi:
--- Mantra Mambang Laut

15. Adri Darmaji Woko (Banten)
Judul puisi:
--- Pelayaran Antar Pulau

 16. Adriansyah ( Riau )
Judul puisi:
--- Disingsing Kerinduan Bintan

17. Agusri Junaidi (Lampung)
Judul puisi:
--- Lelaki Pejalan Sunyi

18. Ahmad David Kholilurrahman (Jambi)
Judul puisi:
--- Sajak: Bahr Al-Rum

19. Ahmad Kohowan (Sulsel)
Judul puisi:
--- Yang Rumah Setelah Rindu

 20. Ahmadun Yossi Herfanda (Banten)
Judul puisi:
--- Dawai yang Tersembunyi

 21. Alang  Dilaut (Kepri)
Judul puisi:
--- Menarilah Bersama Air Mata

22. Ainun Ahmad (Kepri)
Judul puisi:
--- Nyanyian Hati

 23. Al Mukhlis (Kepri)
Judul puisi:
--- Angin dan Laut

24. Azizah Ak (Kepri)
Judul puisi:
--- Camar

 25. Alex R Nainggolan (Jakarta)
Judul puisi:
--- Menghitung Kalender

 26. Ali Ibnu Anwar (Jatim)
Judul puisi:
--- Bahwa Laut

 27. Ali Syamsudin Arsyi (Kalsel)
Judul puisi:
--- Datang Hujan Memecah Gelombang

 28. Alvin Shul Vatrick (Sulawesi)
Judul puisi:
--- Rantau Melayu

 29. Anwar Putra Bayu (Sumsel)
Judul puisi:
--- Pantai 

30. Armawi Benkahar (Riau)
Judul puisi:
--- Ini pelayaran sungsang

31. Apri medianingsih (Lampung)
Judul puisi:
--- Meredam Rindu

 
 32. Ardi Susanti (Jatim)
Judul puisi:
--- Lelaki Bernama Perahu

 33. Ardiansyah (Lampung)
Judul puisi:
--- Sedekah Bumi

 34. Ariani Isnamurti (Jakarta)
Judul puisi:
--- Penantian Panjang

 35. Arif Hadri Japri (Malaysia)
Judul puisi:
--- Pinjamkan Aku

 36. Arifin Noor Hasby (Kalsel) 
Judul puisi:
--- Lanskap Laut

 37. Arnita (Jabar)
Judul puisi:
--- Nyanyian Ombak

38. Agustav Triono (Jateng)
Judul puisi:
--- Nyanyian Ombak

 39. Amrin Tambuse (Sumut)
Judul puisi:
--- Reinkarnasi Rindu

 40. Asikin Hidayat ( Jabar)
Judul puisi:
--- Anak Kecil yang Berlari di Sepanjang Pantai

 41. Asril Koto (Sumbar)
Judul puisi:
--- Ombak Dini Hari

 42. Asrizal Nur (Jakarta )
Judul puisi:
--- Kepak Camar

 43. Asep Juanda (Kepri)
Judul puisi:
--- Di Trikora Madu 3

 44. Asmariah (Jateng)
Judul puisi:
--- Kicau Rindu

 45. Awi Andjung (Riau)
Judul puisi:
--- Jika

 46. Ayi Jufridar (Aceh)
Judul puisi:
--- Kabar

 47. Ayoe SW (Kepri)
Judul puisi:
--- Waktu

 48. Ayu K Ardi (Sumbar)
Judul puisi:
--- Perempuan Pukat

 49. Ayu Siti (Kalsel)
Judul puisi:
--- Gunung Ramai

 50. Badaruddin Amir (Sulsel)
Judul puisi:
--- Malam Bidadari

 51. Bambang Kariyawan Ys (Riau)
Judul puisi:
--- Warna-Warni Ombak

 52. Bambang Widiatmoko (Jakarta)
Judul puisi:
--- Mata Nelayan

 53. Baroktus Jeh (Jatim)
Judul puisi:
--- Sajakku

54. Bagus Likurnianto (Jateng)
Judul puisi:
--- Ombak di Lautmu

 55. Berthold R Sinaulan (Jakarta)
Judul puisi:
--- Hujan

56. Betty C Rumkoda (Maluku)
Judul puisi:
--- Sayap-Sayap Camar

 57. Budhi Setyawan (jabar)
Judul puisi:
--- Barangkali Bagian dari Permainan

58. Budy Utamy (Riau)
Judul puisi:
--- Catatan Awal Maret

 59. Chandra Motik Yusuf (Jakarta) 
Judul puisi:
--- Ombak, Camar, Kerinduan

 60. Dance S Moeis (Riau) 
Judul puisi:
--- Balada Pasir Pantai

 61. Dato’ Wira Teja Alhabd (Kepri)
Judul puisi:
--- Perempuan Langit

 62. Dato' Musaffa Abbas (Kepri)
Judul puisi:
--- Perigi Tua Minyak Wangi

63. Dahrial Iskandar (Riau)
Judul puisi:
--- Doa Kepakan Camar

 64. Dedi Tarhedi (Jabar)
Judul puisi:
--- Suara Langit

 65. Deni Afriadi (Riau)
Judul puisi:
--- Penjajap

 66. Dheni Kurnia ( Riau )
Judul puisi:
--- Mantra Senggani

67. Denny Micky Hidayat (Jabar)
Judul puisi:
--- Rindu Tak Pernah Lindap

 68. Deviyah (Jabar)
Judul puisi:
--- Anak Rantau

 69. Dil Froz Jan (Malaysia)
Judul puisi:
--- Tidak Tercapai Akal

 70. Dian Rennoati (Palembang)
Judul puisi:
--- Ayat-Ayat Hujan

 71. DM Ningsih (Riau)
Judul puisi:
--- Kucing dan Burung Mungil

72. DG Komarsana (Bali)
Judul puisi:
--- Gelombang itu Diam-Diam Melayarkan Airmata

 73. Eddie MNS Soemanto (Sumbar)
Judul puisi:
--- Senja Rindu

 74. Eddie Pranata PNP (Jateng)
Judul puisi:
--- Nikmat Sekali ini Luka

 75. Edrida Pulungan (jakarta)
Judul puisi:
--- Ombak Berkisah

 76. Eka Budianta (Jakarta)
Judul puisi:
--- Bawang Merah Putih

 77. EM Yogiswara (Jambi)
Judul puisi:
--- Camar, dan Kerinduan-Nya

 78. Emi Suy (Jakarta)
Judul puisi:
--- Laut

 79. Elisabeth Triningsih (NTB)
Judul puisi:
--- Kurindu Debur Ombak

 80. Eric F. Junior (Riau)
Judul puisi:
--- Kasih ku di Atas Kertas Putih

 81. Erna Winarsih Wiyono (Jabar)
Judul puisi:
--- Bharata Anggala

82. Ezani Haji Daud (Malaysia)
Judul puisi:
--- Rindu Camar Pada Ombak, Pada Laut

 83. Fath (Jatim)
Judul puisi:
--- Camar Menjelma Rindu

 84. Fahmi Wahid (Kalsel)
Judul puisi:
--- Seorang Tua Berwajah Pedalaman

 85. Fakhrunnas MA Jabbar (Riau)
Judul puisi:
--- Pantai yang Memburu Rindu

 86. Fauzul el Nurca (Sumbar)
Judul puisi:
--- Aku Lelah Merindukanmu

 87. Foeza Hutabarat (Jakarta) 
Judul puisi:
--- Hujan di Luar Musim

 88. Gol A Gong (Banten)
Judul puisi:
Kuberlayar, Jauh

89. Gia Setiawati Mokobela (Sulut)
Judul puisi:
--- Ombak Camar dan Kerinduan

 90. H. Shobir Poer (Banten)
Judul puisi:
--- Bersama Ombak

 91. Hamed Ismail (Singapura)
Judul puisi:
--- Malam Menemukan Diri

 92. Hamri Manoppo (Sulut)
Judul puisi:
--- Balada Duka Syekh Ali Jaber

 93. Hasan Aspahani (Jakarta)
Judul puisi:
--- Sepasang Ombak

 94. Hasan Bisri BFC (Jabar)
Judul puisi:
--- Akan Tiba Masa

 95. Hasanudin WS (Sumbar)
Judul puisi:
--- Camar

 96. Hasmirudin Lahatin Aisyah (Riau)
Judul puisi:
--- Aku Merindukanmu

 97. Haryatie Ab. Rahman (Malaysia)
Judul puisi:
--- Aksara Rindu Seorang Aku

 98. Helmi Irawan (Bangka Belitung)
Judul puisi:
--- Fulan Sang Nelayan

99. Herman RN (Sumbar)
Judul puisi:
--- Rindu Bulan Desember

 100. Hermawan AN (Sumbar)
Judul puisi:
--- Kerinduan

 101. Heru Untung  Leksono (Kepri)
Judul puisi:
--- Aku Adalah Hujan

 102. Hening Wicara (Riau)
Judul puisi:
--- Kepada Bintan

103. Herry Lamongan (Jatim)
Judul puisi:
--- Jazirah Suka Duka

 104. Hudan Nur (Kalsel)
Judul puisi:
--- Pada Setetes Embun di Sepanjang Tahmidku

 105. Husnizar Hood (Kepri) 
Judul puisi:
--- Pulang ke Seberang

 106. Husnu Abadi (Riau)
Judul puisi:
--- Ombak Tarempa

 107. Ibrahim Gibra (Malut)
Judul puisi:
--- Katulistiwa

 108. Ihsan Subhan (Jabar)
Judul puisi:
--- Menggulung Ombak

 109. Ika Wedhar (Jatim)
Judul puisi:
--- Pertikaian Rindu dan Kenangan

 110. Irawan Sandya Wiraatmaja (Jakarta)
Judul puisi:
--- Kepada Siapa Ombak Berbilang Rindu

111. Imam Sembada (Jabar)
Judul puisi:
--- Burung-Burung Meninggalkan Sarang

 112. Irna Novia Damayanti (Jateng)
Judul puisi:
--- Mengunjungi Laut

 113. Irwanto Rawi Almudin (Kepri)
Judul puisi:
--- Tembuni Ombak

114. Ipoer Wangsa (Jatim)
Judul puisi:
--- Hari Kulihat Langit

 115. Isbedy  Stiawan ZS (Lampung)
Judul puisi:
--- Jika Tiada Puisiku Menemanimu

116. Iswadi Bahardur (Sumbar)
Judul puisi:
--- Kekasihku, Siti Nurbaya

 117. Iwan Kurniawan (Jabar)
Judul puisi:
--- Camar di Kartu Pos #1

 118. Jasman Bandul (Riau)
Judul puisi:
--- Camar di Atas Buih

 119. Jauza Imani ( Lampung)
Judul puisi:
--- Janji Camar

 120. Jefri Al Malay (Riau)
Judul puisi:
--- Orang-Orang Tak Kembali

 121. Jon Blitar (Blitar)
Judul puisi:
--- Tunggu Aku di Lagoi

 122. Khatirina Susanna tati (Malaysia)
Judul puisi:
--- Akulah Camar yang Patah Sayap

 123. Kunni Masrohanti (Riau)
Judul puisi:
--- Dalam Lipatan Cemas

 124. Kurnia Effendi (Jakarta)
Judul puisi:
--- Hang, Ayo, Hang!

125. Kurliyadi (Jatim)
Judul puisi:
--- Ombak dan Perahu Kecil

 126. Khalish Abniswarin (Samboja)
Judul puisi:
--- Ke Tanjung Sembilang

 127. Kahar DP (Jateng)
Judul puisi:
--- Ombak

 128. L Surajiya (DIY)
Judul puisi:
--- Di Tepi Laut

129. Lenda Madya (Jateng)
Judul puisi:
--- Itulah Kenapa Aku Menyukai Laut (II)

 130. Lukman A Syalendra (Jakarta)
Judul puisi:
--- Dara Laut

 131. LY Misnito (Jatim)
Judul puisi:
--- Ronggeng dari Laut

 132. Lily Siti Multatuliana (Jakarta)
Judul puisi:
--- Terumbu Karang dan Burung Camar

 133. M Anton  Sulistiyo (Jatim)
Judul puisi:
--- Janji Pohon

134. M. Raudah Jambak (Sumut)
Judul puisi:
--- Lelaki Tua di Tengah Danau

 135. Mahdi Idris (Aceh)
Judul puisi:
--- Hikayat Ombak

 136. Mahwi Air Tawar (Jakarta)
Judul puisi:
--- Tiga Stanza Kopi

 137. Marhalim Zaini (Riau)
Judul puisi:
--- Engkau Laut, Aku Camar

 138. Martalena (Lampung)
Judul puisi:
--- Seekor Camar

 139. Maisarah Binti  Yaacob (Malaysia)
Judul puisi:
--- Camar Lara

 140. Maya Wulan (Jogjakarta)
Judul puisi:
--- Perlawanan

 141. Marzuli Ridwan  (Riau)
Judul puisi:
--- Sajak Kisah Ombak dan Pantai yang Dimamahnya

 142. Mas Sitti Sya (Riau)
Judul puisi:
--- Sajak Air Mata

 143. Mauliya Nandra Arif Fani (Jateng)
Judul puisi:
--- Si Pelafal Rindu

 144. Mangir Chan (Jateng)
Judul puisi:
--- Di Laut Semesta

 145. Marwanto (Jateng)
Judul puisi:
--- Rinduku Pada Laut

 146. Mena Dewi Lestari (Jabar)
Judul puisi:
--- Ketika

 147. Medri Oesnoe (Kepri)
Judul puisi:
--- Gemuruh Rindu

 148. Miftachur Rozak (Jatim)
Judul puisi:
--- Wasilah Rindu kepada Adam dan Hawa

 149. Mintarsih Mimin (Lampung)
Judul puisi:
--- Bagan dan Kepak Camar

 150. Mohd Rosli Bakir (Malaysia)
Judul puisi:
--- Pelabuhan Setia Kawan

151. Mohd Arfani (Sumsel)
Judul puisi:
--- Dalam Kehendak

152. Mhd. Irfan (Sumbar)
Judul puisi:
--- Pelaut Pulang Petang

 153. Mosthamir Thalib (Riau)
Judul puisi:
--- Avicennia-1

 154. Muhamnad Alfarizie (Lampung) 
Judul puisi:
--- Tak Ada yang Lebih Harum dari Aroma Rindu

 155. Muhamnad Asqalani NST (Riau)
Judul puisi:
--- Preeta Lira Mista

 156. Muhamnad Daffa (Jatim)
Judul puisi:
--- Obituari Kerinduan

 157. Muhamnad Lefand (Jatim)
Judul puisi:
--- Peluk Erat Laut di Dada Maka Akan Debur Ombak di Mata

 158. Muhammad Ibrahim Ilyas (Sumbar)
Judul puisi:
--- Catatan Padang, 40

159. Muhammad Saroni (Jateng)
Judul puisi:
--- Menunggu di Bibir Pantai

160. Muhammad Iskandar (Jateng)
Judul puisi:
--- Ombak

161. Mahdi Idris (Aceh)
Judul puisi:
--- Hikayat Ombak

 161. Monda Gianes (Riau)
Judul puisi:
--- Wahai

 162. Muhammad Febriyadi (Kepri)
Judul puisi:
--- Puaka Camar yang Leka

 163. Muhamnad Sabri (Kepri)
Judul puisi:
--- Jelmaan Rasa

 164. Muhamad Saleeh Rahamad (Malaysia)
Judul puisi:
--- Perempuan yang Memanjat Langit

  165. Muhammad Natsir Tahar (Kepri)
Judul puisi:
--- Tuan Pembantah

 166. Mukti Sutarman (Jateng)
Judul puisi:
--- Bila Laut dan Angin

 167. Murparsaulin  (Riau)
Judul puisi:
--- Ombak Kehidupan

 168. Musa Ismail (Riau)
Judul puisi:
--- Selat Jiwa

 169. Mustafa Ismail (Jakarta)
Judul puisi:
--- Angsa Merah

170. Musriadi Amjo (Riau)
Judul puisi:
--- Nyanyian Rasa

 171. Ni Wayan Idayati (Bali)
Judul puisi:
--- Pelabuhan Pantai Sanur

 172. Neli Gusmita
Judul puisi:
Di Pantai ini, Ibu

 173. Nia Samsihono (Jakarta)
Judul puisi:
--- Pulau Waigeo

174. Nia S Amira (Jakarta)
Judul puisi:
--- Ombak Camar Kerinduan

 175. Ning (Kepri)
Judul puisi:
--- Dermaga Menangis

 176. Novik el koto (Sumbar)
Judul puisi:
--- Kidung Penyintas Setengah Napas

 177. Nok Ir (Jatim)
Judul puisi:
--- Selembar Di Halau Rantau

 178. Norham Abd Wahab (Jatim)
Judul puisi:
--- Rindu Tak Serba Tujuh Belas Ribu

 179. Noor Hidayah Mohd Bohari (Malaysia)
Judul puisi:
--- Segara Cinta

 180. P Nuraini (Jabar) 
Judul puisi:
--- Muara Rahim

 181. Petrus Nandi ( NTT)
Judul puisi:
--- Lelaki yang Mencari Sebait Puisi

 182. Pranita Dewi (Bali) 
Judul puisi:
--- Melingkar

 183. Oui Bin Sal (Malaysia)
Judul puisi:
--- Kematian Mendekati Kita

184. Oka Miraharzha S (Kalsel)
Judul puisi:
--- Rumah Ikan

 185. Ramayani Riance (Jambi)
Judul puisi:
--- Di Wajahmu

 186. Ramon Damora (Kepri)
Judul puisi:
Menemuimu dalam Senja yang Merah

 187. Ratna Ayu Budhiarti (Jabar)
Judul puisi:
--- Tari Siasat

 188. Rasuna (Kalsel)
Judul puisi:
--- muasal Rindu

 189. Ramli Marpaung (Kisaran)
Judul puisi:
--- Kisah Cinta Sepasang Camar

180. Rahmad Ali (Jatim)
Judul puisi:
--- Debur-Debur Ombak dalam Dadaku

 191. RD Paschal (Kepri)
Judul puisi:
--- Kelana dari Samudra

  192. RD. Kedum ( Lubuk Linggau)
Judul puisi:
--- Biduk

 193. Redovan Jamil (Riau)
Judul puisi:
--- Rindu Kampung

 194. Refdinal Muzan (Sumbar)
Judul puisi:
--- Menjemput Kata-Kata di Pantai Trikora

195. Rendra Setyadiharja (Kepri)
Judul puisi:
--- Telatah Rindu Sandung Sepantun

196. Rezkie MA Atmanegara (Kalsel) 
Judul puisi:
--- Ini Perihal Johansyah; Ketika Pasir Tak Pernah Lebih Harum dari Aroma Rindu

197. Rida K Liamsi (Kepri) 
Judul puisi:
--- Kaki Langit

198. Rida Nurdiani (Jabar)
Judul puisi:
--- Ombak Camar Kutanya Rajamu

199. Raheem ( Jatim)
Judul puisi:
--- Soneta untuk Kekasih

200. Rini Intama (Banten)
Judul puisi:
--- Rindu, Camar dan Ombak (1)

201. Riri Satria (Jakarta)
Judul puisi:
--- Perempuan di Tengah Pusaran Energi

202. Rissa Curria (Jabar)
Judul puisi:
--- Lautan Teduh

203. Romy Sastra (Jakarta)
Judul puisi:
--- Dialog Ombak dan Camar Menuju Bintan

204. Roslan Madun (Malaysia)
Judul puisi:
--- Amanat Tun Mamat

205. Rosso Titi Sarkoro (Jatim)
Judul puisi:
--- Lelaki Terjebak Ombak

206. Rozeline Vitalis (Malaysia)
Judul puisi:
--- Sebuah Pertemuan

207. Rouzil Armiza Shamsir (Malaysia)
Judul puisi:
--- Belajar dari Camar

208. Roymon Lomosol (Maluku)
Judul puisi:
--- Nyanyian Pohon Bakau

209. Ruhan Wahyudi (Jatim)
Judul puisi:
--- Belajar Membaca Mantra

210. Safaruddin (Kepri) 
Judul puisi:
--- Akulah Camar itu

211. Sahaya Santayana ( Jabar)
Judul puisi:
--- Seizin Lautan

212. Salman Yoga S (Aceh)
Judul puisi:
--- Samudera yang Mengundang

213. Sam Mukhtar Chaniago (Jakarta)
Judul puisi:
--- Pantai Sampur Ketika Lebaran, 1977--1979

214. Samson Rambah Pasir (Kepri)
Judul puisi:
--- Kaulah Cita-cita

 215. Samsudin Adlawi (Jatim)
Judul puisi:
--- Datang di Rumah Kemarau

216. Shafwan Hadi Umry (Sumut) 
Judul puisi:
--- Pada Ombak Kucari Jejak Laut

217. Shamsuddin Othman (Malaysia) 
Judul puisi:
--- Cinta yang Menggelepar dalam Doa

 218. Siamir Marulafau (Sumut)
Judul puisi:
--- Burung Camar Hinggap di Daratan

 219. Siti Salmah (Riau)
Judul puisi:
--- Mata Puisi

220. Shairazi Bin Haji Mohammad (Malaysia)
Judul puisi:
--- Bahasa Pelukis Pada Selembar Kanvas Putih

221. Srie Astuty Asdi (Sulsel)
Judul puisi:
--- Kasih Tak Sampai

222. Sriwati Hj Labot (Malaysia)
Judul puisi:
--- Khalifah Sejati

223. Sudiyanto ( Cak Sudi ) (Jabar)
Judul puisi:
--- Perempuan Pesisir

 224. Suhendri RI (Jabar)
Judul puisi:
--- Potret Perjalanan Rindu

 225. Sukma Putra Permana (Jogjakarta)
Judul puisi:
--- Pelontar

 226. Sultan Musa (Kaltim)
Judul puisi:
--- Suluk Sayap Kerinduan

 227. Sutarji Calzoum Bachri (Jakarta)
Judul puisi:
--- Rumah

 228. Sutirman Eka Ardhana (Jogjajarta)
Judul puisi:
--- Nyanyian Ombak

 229. Suyadi San (Sumut)
Judul puisi:
--- Di Bibir Dermaga

 230. Syarifuddin Saleh  Sei Gergaji (Riau)
Judul puisi:
--- Kepak Camar yang Menar

 231. Syarifuddin  Arifin (Sumbar)
Judul puisi:
--- Langit Berbuah Rindu

 232. Syaiful Anuar (Riau)
Judul puisi:
--- Shahifah Rindu

 233. Tarmizi Rumah Hitam (Kepri)
Judul puisi:
--- Sajak Rumahitam 01072021: Nadim dan dendang 13 depa

 234. Taufik Hidayat (Riau)
Judul puisi:
--- Jejak Ombak

235. Taufik Ikram Jamil (Riau)
Judul puisi:
--- Selain Bahasa

 236. Tjahjono widijanto (Jatim)
Judul puisi:
--- Pulau Sarak

237. Tutin Ulpianti (Lampung)
Judul puisi:
--- Kerinduan Tak Bertepi

 238. Tri Astoto Kodarie (Sulsel)
Judul puisi:
--- Bersandar ke Dermaga 

239. Uki Bayu Sejati (Banten)
Judul puisi:
--- Tambora

 240. Umar Zein (Sumut) 
Judul puisi:
--- Merampai Makna

241. Umie Maisarah (Malaysia)
Judul puisi:
--- Camar Lara

 242. Udi Hariati (Jatim)
Judul puisi:
--- Nusantara Berkisah

243. Undani (Kepri)
Judul puisi:
--- Biru

 244. Wannofri Samry (Sumbar)
Judul puisi:
--- Orang Melenial

 245. Warih Wisatsana (Bali)
Judul puisi:
--- Semenit Lalu Apel Lepas dari Tangan

 246. Wanto Tirta (Jateng)
Judul puisi:
--- Mengetuk Rindu

 247. Wayan Jengki Sunarta (Bali)
Judul puisi:
--- Lanskap Laut

248. Wahyu Agustin (Sidoarjo)
Judul puisi:
--- Ombak di Lagoi

 249. Willy Anna (Jakarta)
Judul puisi:
--- Gelombang

 250. Windu Setyaningsih (Jateng)
Judul puisi:
--- Di Atas Laut

251. WS Djambak (Riau)
Judul puisi:
--- Bu(l)ruh Perindu

 252. Yahya Andi Saputra (Jakarta)
Judul puisi:
--- Puncak Kerinduan

 253. Yatiman Yusof (Singapura)
Judul puisi:
--- Apa yang Kau Beri

 254. Yuanda Isha (Kepri)
Judul puisi:
--- Kuceritakan Ia Pada Laut Dalam

 255. Yunita Rahmadanis ( Kepri )
Judul puisi:
--- Engkau Berlari-Lari Kecil pada Laut yang Berombak

 256. Zalvandri Zainal (Riau)
Judul puisi:
--- Bak Kata: Sejangat (Puyu dan Terubuk)

 257. Zamhir Arifin (riau)
--- Camar yang Menggambar Rindu

 258. Zawawi Imron (Jatim) 
Judul puisi:
--- Teluk Kerikil

259. ZA Narasinga (Riau)
Judul puisi:
--- Sudah Bersyukurkah Kita?

260. Zia Novi Ristanti
Judul puisi:
--- Nyanyian Sunyi

 261. Zetira Regi Tilafa (Jabar)
Judul puisi:
--- Sebuah Ketiadaan Kita

 262. Zulfaisal Putera (Banjarmasin)
Judul puisi:
--- Aku Ngilu Merindumu

263. Zuliana Ibrahim (Aceh )
Judul puisi:
--- Di Bawah Jembatan Rikit Gaib

 264. Zulmasri (Jateng)
Judul puisi:
--- Camar