Rabu, 14 Desember 2022

TEMU PENYAIR SE-ASIA TENGGARA (TPAT) II-2022, DI KOTA PADANG PANJANG BERLANGSUNG SUKSES DAN MERIAH


Sebanyak 100 penyair dipastikan bakal hadir pada Temu Penyair se-Asia Tenggara (TPAT) II-2022 di Kota Padang Panjang pada Desember mendatang. Menyusul ditetapkannya puisi mereka lulus kurasi oleh panitia.

Ketua Pelaksana, Ubai Dillah Al Anshori kepada Kominfo, Jumat (5/8), mengungkapkan, TPAT II yang digelar bertepatan dengan Hari Jadi Kota (HJK) Padang Panjang ke-232 akan menghadirkan 100 penyair terbaik.

“Dari data yang dimiliki panitia, kurang lebih ada 500 penyair yang mengirimkan puisinya ke laman panitia. Panitia memilih melalui sistem kurasi hanya 100 puisi terbaik dan sesuai tema ‘Tokoh dan Sejarah Kota Padang Panjang’,” kata Ubai.

TPAT, kata Ubay, pertama kali dilaksanakan pada 2018 dengan menghadirkan kurang lebih 350 penyair. Sedangkan, pada TPAT II-2022 ini menghadirkan 100 penyair. Naskah puisi mereka telah diterima panitia awal April hingga 1 Juni lalu. Sedangkan tahap pengumuman lulus kurasi dilaksanakan pada 1 Agustus kemarin.

Ubai mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyair yang turut serta mengirimkan puisi-puisinya ke email panitia.

“Karena keterbatasan anggaran dan lebih merujuk kepada kualitas acara, maka terpilihlah puisi yang menurut kurator paling terbaik sebanyak 100 karya,” ujarnya.

Ditambahkan Ubai, nantinya 100 penyair yang telah lulus kurasi ini akan diinapkan di rumah warga dan dibawa ke 10 sekolah SMP sederajat yang ada di Kota Padang Panjang.

“Semoga event ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena untuk penginapan akan direncanakan memakai fasilitas rumah warga. Kegiatannya pun akan dilaksanakan di desa-desa wisata yang ada di Padang Panjang. Dengan suksesnya kegiatan ini, menjadi salah satu pendukung bahwasannya kita kota literasi,” harapnya.



PANTUN DAN PEMANTUN


 Dalam berbalas pantun, ada kiat untuk menjawab cepat dan tepat. Pemantun cerdas, tentu piawai menemukan diksi dan kalimat suai. Akan tetapi, pemantun harus menguasai jurus pamungkas untuk menangkis atau membalas serangan lawan.

Jurus itu disebut Pantun Seribu Guna. Itu inti pemaparan Syahrial Fadhly pada zoom meeting tadi malam (Jumat, 26 Februari 2021). Fadhly, sang guru itu, beberapa kali jadi juara berbalas pantun, tingkat lokal, regional dan nasional.

Dikikis ditata dikerat pinang
Mari dibelah buah merekah
Pemanis kata selamat datang
Awali Bismillah penuh berkah.

Melati sekuntum kita tata
Balam merbah di dahan cemara
Assalamualaikum mulanya kata
Salam sembah pembuka bicara

Demikian pantun pembuka yang disampaikan host/moderator dr. Agusnadi Talah, Sp.A.

Raudah Jambak, aktor dan pensyair Sumut berkenan memberi sambutan. Ia mengulas ulang tentang estetika, logika, dinamika, dan etika dalam pantun. Pantun andalannya adalah:

Bukan titik membuat tinta
Tapi tinta yang membuat titik
Bukan cantik membuat cinta
Tapi cinta yang membuat cantik

Sebagai contoh pantun seribu guna:

Halau puyuh ke tepi paya
Hinggap seekor di atas papan
Kalau itu yang tuan tanya
………………. sebagai jawaban

Pantun ini, tinggal mengisi titik-titik itu sebagai jawaban pantun lawan. Cukup cerdas, bukan?

Selesai diskusi, para peserta dengan gembira saling berbalas pantun.

Di akhir acara, Syahbilal, musisi gendang Pak Pong didaulat untuk menampilkan permainan gendangnya pada zoom meeting selanjutnya.

Medan, 27.02.2021

Oleh : Dr. dr. Umar Zein, DTM&H, Sp.PD

LAUNCHING BUKU PANTUN PELAJAR PERTAMA DI DUNIA DI SMK PANCA BUDI MEDAN

 



Setelah memberikan pelatihan selama dua pekan kepada 100 pelajar di Kota Medan, akhirnya Klinik Pantun Nusantara melaunching Buku Pantun Pelajar SMK Panca Budi.

Launching buku pantun pelajar ini berlangsung di Ruang Seminar A SMK Panca Budi, Sabtu (3/12/2022). 

 
Pengasas Klinik Pantun Nusantara, Prof Dr dr Umar Zein Sp.PD, DTM&H, KPTI, mengucapkan Terima kasih kepada Yayasan Perguruan Panca Budi atas terselenggaranya pelatihan dan peluncuran buku ini. 
 
"Dan yang paling istimewa adalah anak-anak kami semua yang telah ikut serta dalam pelatihan ini," ujar Umar Zein. 
 
Menurut Umar, pantun bukan hanya sekedar bermain-main dan bukan juga sekedar hanya mengungkapkan perasaan saja, tetapi pantun adalah keajaiban.
 
"Seorang sastrawan dan kritikus sastra nasional yaitu Maman mengatakan, pantun adalah keajaiban. Beliau menyatakan, keajaiban pantun bersifat elastisitas, lentur dan bisa dimodifikasi. Di mana, pantun ini bisa dinikmati dari golongan tingkat sosial yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Kita lihat di acara-acara resmi pemerintahan, para pembawa acara selalu memakai pantun ini. Dan pantun ini bisa disesuaikan dengan tema yang ada, misal Hari Pahlawan, bisa dibuat pula pantun ynag mengangkat tema hari pahlawan," urainya. 
 
Umar juga menyampaikan, pantun sudah ditetapkan oleh Indonesia sebagai warisan kebudayaan.
 
"Kalau harta warisan akan diwariskan ke ahli warisnya, namun pantun diwariskan untuk kita semua bangsa Indonesia. Kalau ini tidak diwariskan atau kami warisi kepada generasi muda, ada rasa tanggung jawab secara kebudayaan yang harus kami lakukan. Sekali lagi terima kasih atas ini apa yang kalian lakukan, luar biasa nama kalian sudah tercantum di dalam buku ini. Mungkin saat ini biasa-biasa saja, tapi 10 atau 20 tahun lagi, semoga ini menjadi suatu Kenangan dan selamat semuanya," tutup Umar Zein. 
 
Di tempat yang sama, Kepsek SMK Panca Budi, Lukmanul Hakim Sitompul mengucapkan terima kasih kepada penggagas ataupun CEO dari Klinik Pantun Nusantara Prof Umar Zein dan Balai Pantun Singapura CG Karmin Abbas yang telah membuat pelatihan menulis pantun pelajar di SMK Panca Budi Medan. 
 
"Semuanya dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, hasil karya kalian kemudian dibukukan dan hari ini kita tunggu-tunggu launching daripada buku pantun pelajar tersebut. Jadi ini adalah sebuah hasil karya yang mana nanti saat kalian ataupun digunakan oleh orang lain untuk belajar pantun, ini juga akan menjadi amal jariyah buat kalian yang pahalanya terus mengalir. Jadi sebenarnya pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan selama ini adalah bentuk daripada tabungan kita yang akan kita tuai hasilnya sepanjang hayat kita. Jadi mudah-mudahan ilmu yang kita dapatkan pada workshop kemarin dan juga akan kita aplikasikan di kehidupan kita," harap Lukmanul Hakim. 
 
Lukman berharap, mudah-mudahan pelatihan dan karya buku pantun ini semuanya dapat bermanfaat dan bisa menularkan buat adik-adik kalian agar terus berkarya. 
 
Mewakili Yayasan, Humas Perguruan Panca Budi, Muhammad Arif, S.Pd, juga mengucapkan terima kasih kepada Klinik Pantun Nusantara dan para mentor yang telah berbagi ilmu mengenai pelatihan menulis pantun kepada anak-anak didik mereka di SMK Panca Budi Medan. 
 
Sebelumnya, pada pelatihan tersebut dikoordinir langsung Muhammad Raudah Jambak, S.Pd, guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut sekaligus merangkap Ketua Tim Kreator dan dibantu beberapa guru Bahasa Indonesia dan guru kreatif lainnya.
 
Sebagai mentor pelatihan pantun antara lain Dt. Drs. Chairul Anwar, Dt. Syahrial Fadhly, S.Pd, M. Raudah Jambak, S.pd, H. Munir Nasution, SH, Syahprial Ar, SS (Rizal Daun) dan saya sendiri. 
 
Menurut Umar, kegiatan yang dilaksanakan Klinik Pantun Nusantara atas dukungan Dana Indonesia Kemendikbud RI bidang Stimulan Kegiatan Ekspresi Budaya tahun 2022 pada tanggal 26 Oktober 2022 kemarin. #budayasaya, #fbkstimulan #danaindonesia

ANAK-ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, MEREKA JUGA ANAK-ANAK KITA

 









Pertunjukan Teater Rakyat 'Misteri Buluh Perindu' Berlansung Sukses dan Megah

 


Nilai seni dan budaya bukanlah kekayaan yang bisa diwariskan secara genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perlu upaya keras untuk mewariskannya kepada generasi muda.

Demikian disampaikan Kadis Kebudayaan Medan OK Zulfi diwakili Sekretaris Yulinar pada pembukaan kegiatan pementasan teater “Misteri Buluh Perindu” Lembaga Kesenian Deli Company di Avros Park Medan, Sabtu (17/9/22) malam.

Yulinar menyebut, seni dapat menjadi suatu wadah untuk mengembangkan bakat, karakter dan kepribadian yang kuat, jujur dan kompetitif dalam mengarungi kehidupan.  “Pementasan ini diharapkan menjadi kemajuan bagi aktivitas kesenian di Medan, sekaligus pengobat rindu pergelaran kesenian berkualitas,” ucapnya.

Diketahui, naskah drama kolosal yang ditulis Ahmad Badren Siregar ini digarap sutradara M Raudah Jambak dengan mengolaborasikan aktris/aktor Ririn Prabuwati dan Ibnu Hajar bersama puluhan pemain berbakat, mulai dari siswa PAUD, SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa.

Pementasan ini berhasil memberikan hiburan sekaligus memberikan pesan kekuatan kearifan lokal dalam mengatasi persoalan sosial, politik dan budaya era digital saat ini. Pementasan kolosal Sanggar Deli Company yang didukung Pemko Medan melalui Dinas Kebudayaan ini dibuka dengan adegan anak-anak yang larut dalam game di ponsel pintarnya.

Datuk Pencerita merasa kesal sekaligus prihatin dan hendak memberikan petuah melalui dongeng masa lampau yang berkisah tentang keuletan Kerajaan Buluh Perindu menghadapi serangan kerajaan-kerajaan lain.

Awalnya anak-anak tersebut merasa tidak dekat dengan kisah lampau itu. Mereka tidak tertarik. Datuk Pencerita pun mengubah strategi dan beradaptasi serta memanfaatkan dunia digital untuk menyampaikan pesan-pesan kearifan masa lampau.

Penataan panggung, cahaya, suara dan musik, rias serta busana yang apik dan menarik cukup mendukung permainan sekaligus memperkuat pergelaran yang berdurasi lebih kurang satu jam itu.

Seluruh pelajar binaan seniman Ririn Prabuwati ini bermain tanpa beban. Dengan karakter masing-masing peran, para pelajar dari berbagai tingkatan ini berhasil mengundang decak kagum juga tawa geli penonton.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Kesenian Deli Company, Ahmad Badren Siregar mengungkapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Pemko Medan pada pementasan ini.  Selain melaksanakan program kerja dan memberikan hiburan serta pesan-pesan kebaikan, pementasan ini juga bertujuan membina dan mengembangkan kreativitas anak dan remaja di bidang seni teater.

“Para pelajar ini sengaja kita kolaborasikan dengan para aktor dan aktris berpengalaman seperti Ririn Prabuwati dan Ibnu Hajar. Proses latihan hingga pementasan ini diharapkan memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kesinambungan perkembangan teater di kota ini,” ungkapnya.

Badren menambahkan, Lembaga Kesenian Deli Company juga mengkolaborasikan seni tari, musik tradisi dan modern, sastra, dan teater dalam setiap pertunjukan. Hal ini untuk memberikan tunjuk ajar kepada generasi muda tentang kekayaan budaya yg dimiliki oleh Kota Medan. “Terima kasih kami ucapkan pada Pemko  Medan, kepada sutradara, aktor, aktris dan seluruh pendukung pementasan ini. Setelah beberapa tahun pentas virtual, akhirnya waktu yang dinantikan pun telah tiba. Kami kini bisa mempersembahkan pementasan secara luring. Semoga tontonan ini tidak hanya menjadi sekadar hiburan semata, namun juga bisa memberikan tuntunan yang baik untuk generasi muda,” tutup Badren.

Di sisi lain Sutradara yang juga merupakan pendiri Deli Company, Raudah Jambak menambahkan, " Anak-anak adalah generasi yang harus tetap kita perkenalan tentang Budaya Indonesia. Ikuti zamanmu, tapi jangan lupakan Budayamu. Dan Pertunjukan teater Rakyat ini juga salah satu program kementrian yang diaplikasikan oleh Lembaga Kesenian Deli Company secara baik." 

AKTIVITAS BERKESENIAN RAUDAH JAMBAK DARI LOKAL SAMPAI INTERNASIONAL